Jumat, 22 November 2013

(Cerpen) Kurindu Kenangan Itu






It's all about my memory
Wherever I go, whenever I run
The time couldn't stop me
To reach you...


Selalu rindu suasana rumah, berkumpul bersama keluarga adalah hal yang sangat jarang yang aku alami. Aku ingin selayaknya anak usia sekolah lainnya yang berangkat sekolah pada pagi hari dengan senyuman dari orang tua tapi,itu tsdak akan mungkin terjadi. Dari SMP samapai saat ini di usia sekolah SMA aku harus merasakan suka dan dukanya hidup di asrama bersama dengan teman-teman yang lain. Tapi, inilah aku Mega Syamsurya anak bungsu dari dua bersaudara dan banyak nama yang biasa orang panggilkan padaku. Suka dan duka hidup di sekolah dengan lingkungan asrama sebagi tempat tinggal membuatku harus mandiri dan tabah serta sabar dalam menghadapi semua tantangan yang ada dalam hidup, termasuk duka jauh dari sahabat baik demi kebahagian seorang sahabat yang ujungnya sungguh sangat menyakitkan.
“Anggy…………..!!!” Panggilku pada seorang sahabat terdekatku dari luar asrama, kupanggil berulang kali karena waktu sudah menunjjukkan jam 03:40 a.m. itu berarti bimbingan sore ini akan segera dimulai. Tak lama setelah itu Anggy keluar dengan beberapa buku matematika di tangannya, itu karena bimbingan hari ini adalah matematika. Bimbingan yang cukup menyenagkan, dan yang memgajar adalah salah satu guru favoritku di sekolah SMP yang sangat aku banggakan. Kami di tugaskan mengerjakan tugas yang ada pada buku detik-detik ujian nasional SMP dan tidak lama lagi aku akan meninggalkan sekolah SMP tercintaku ini, tapi saat guruku mulai mengecek kehadiran siswa yang hadir dua diantara teman laki-lakiku Haris dan Fathur ternyata belum hadir dan saat guruku menanyai temanku Akbar yang merupakan salah satu teman akrab dari Fathur dan Haris dan kata Akbar Haris dan Fathur masih tidur. Akbarpun di perintahkan untuk memanggilkan mereka berdua. Setelah mereka datang kami satu kelas tertawa karena mereka datang dan belum cuci muka.
Tidak lama setelah itu teman sebangkuku Mira memberiku kertas yang katanya dari Anggy. Dan di kertas itu Anggy memintaku untuk tinggal di kelas setelah jam pelajaran usai, tak seperti biasanya Anggy memintaku untuk tinggal di ruang kelas setelah jam pelajaran usai dan itu membuat jam pelajaran menjadi begitu sangat lama karena, pesan dari Anggy membuatku menjadi sangat penasaran karena hal ini tidak terjadi seperti biasanya. Jam pelajaranpun usai dan itu membuatku sedikit lega.
Setelah guruku keluar dari ruangan dan beberapa tamanku juga sudah keluar akupun menghampiri tempat duduk Anggy dan mambantunya merapikan beberapa bukunnya yang masih berantakan. Setelah selesai merapikan bukunya Anggy mulai bicara dan akupun duduk di lantai dan mulai mendengarnya bicara, dan tak pernah tarpikir dalam benakku bahwa yang Anggy bicarakan adalah antara aku dan Lutfhi seorang sahabat laki-lakiku dulu. Mungkin orang banyak yang berpikir apa maksud dari sahabat dulu, ini hanyalah masalah kecemburuan saja antara kedekatanku dengan sahabatku itu Lutfhi tapi, menurutku itu hal yang wajar saja karena aku dan Lutfi sudah kenal dan akrab saat pertama masuk di SMP sampai kelas dua SMP semester dua. Karena saat itu awal Anggy sahabat terdekatku mulai memiliki rasa sayang ke sahabatku Lutfhi dan sebagai sahabat yang baik akupun membantu hubungan mereka hingga akhirnya Anggy jadian sama Lutfhi dan mulai saat itu kedekatanku dan Lutfhi mulai renggang hingga suatu hari saat sudah menginjjakkan kaki di kelas tiga SMP Anggy memintaku untuk jauh dari Lutfhi dan aku menghargainya dan mulai saat itu aku dan Lutfhi manjadi sangat jarang bicara hingga akhirnnya tidak sama sekali dalam beberapa minggu.
Banyak orang bertanya-tanya dengan apa yang terjadi antara aku dan Lutfhi hingga akhirnya kami tidak saling bicara. Dan entah apa yang membuat Anggy mengizinkanaku kembali bicara sama Lutfhi hingga aku dan Lutfhi sering bicara lagi meski tidak seakrab dulu lagi. 
Dan tidak kusangka saat itu Anggy mengatakan hal terburuk yang dia katakan dalam hidupnya. Anggy bilang dari awal jam pelajaran bimbingan di mulai sampai selesai Lutfhi selalu saja memandangiku tanpa aku sadari tapi, hal itu tak mungkin terjadi karena, antar aku dan Lutfhi tidak ada hubungan apa-apa dan mungkin saja yang Anggy liat hanya kebetulan saja saat dia melihat Lutfhi, Lutfhi malah melihat kepadaku.
Anggy terus mengataka hal-hal bodoh dari mulutnya, Anggy mulai mengacau dan aku terus berusaha membutnya tenag dan menyakinkannya bahwa antar aku dan Lutfhi tidak ada hubungan apa-apa dan tidak mungkin Lutfhi suka sama aku karena, kami akrab hanya sebatas sahabat yang tidak akan lebih.
Anggy mulai meronta dan meneteskan air matanya dan kuhanya terus mayakinkanya hingga akhirnya Lutfhi masuk kedalam kelas dan mendapati Anggy menangis dan aku yan duduk tersengkur pada lantai dengan mata yang berkaca-kaca. Dan saat Lutfhi mulai bartanya apa yang sedang terjadi akupun lari keluar kelas dan menuju asrama dengan air mata yang tidak bisa tertahankan lagi.
Sampai di asrama aku tidak tahu harus bagaimana dan terus berfikir apa yang sekarang Anggy katakan pada Lutfhi di kelas, air mataku mulai berjatuhan dan beberapa teman dan juniorku mulai bertanya apa yang sedang terhjadi dan apa yang membuatku menangis dan hal itu membuatku tambah pusing, hingga akhirnya aku putuskan untuk ke WC agar bisa menangis dengan puas dan tak ada lagi yang bisa menanyaiku tentang apa yang sedang terjadi.
Kunyalakan keran air dan kududuk di lantai WC dan sandar di dindingnya, aku tidak peduli pakainanku basah yang ada dalam pikiranku hanyalah bagaiiman caraku meyakinkan Anggy. Tidak lama saat aku mengis di WC kudengar Anggy datang dan memanggil namaku tapi, aku tidak menjawab. Anggy mulai bertanya pada beberapa temanku di mana keberadaanku hingga akhirnya kudengar salah seorang juniorku berkata padanya bahwa aku berda di dalam WC. Anggy kemudian datang dan mulai memgedor-gedor pintu WC dan aku tidak bisa membukanya karena aku tidak mampu melihat mukanya. 
Anngy tidak menyerah dia melakukan berbagai cara dan aku mulai kebigungan karena saat itu juga darah mimisan dari hidungku mulai keluar. Aku mencoba membersihkannya dengan air tapi, darahnya masih saja terus keluar. Anggy mulai memberonta memaksaku membuka pintu toilet hingga akhirnya beberapa temanku datang dan memintaku membuka pintu toilet. Kudengar suara temanku dari luar dan suara tangisan Anggy yang mulai terdengar dengan sangat jelas dan suara panggilannya yang dari tadi kuhirauakan begitu saja.
Kubersihkan lagi darah yang terus keluar dari hidungku dan setelah cukup bersih kubuka pintu WC dalam keadaan menagis tersedu dan pakain serta tubuhklu basah semua. Saat kubuka pintu kudapati babarapa temanku berdiri di depan pintu dan tak lupu dari pandanganku wajah cantik sahabatku Anggy dengan air mata yang terurai di pipinya. Tak sempat kuberkata apa-apa Anggy sudah memeluk erat tubuhku dan terdengar jalas dari mulutnya permintaan maaf darinya untukku dan aku juga minta maaf padanya.
Hingga akhirnya temanku Suci menyadari bahwa darah mulai lagi keluar dari hidungku, Anggypun membawaku kekamar dan mulai membersihakan darah yang terus keluar dari hidungku anggy juga mengeringakan tubuhku yang mulai kedinginan degan handuk. Saat itu kuminta temanku dan juniorku keluar dari kamar karena, aku ingin berdua saja dengan Anngy. Serempak semua keluar dan hanya da aku dan Anggy di dalam kamar.
Anggy masih sibuk megurus hidungku yang terus mengeluarkan darah hingga akhirnya kuambil obatku dan meminumnya dan menyumbat hidungku dengan tissue. Kumulai pembicaraan dengan meminta maaf dan Anggy kembali menagis dan meminta maaf juga. Kuterus mencoba meyakinkanya bahwa antara aku dan Lutfhi tidak ada yang sedang terjadi. Hingga akhirnya Anggy mulai yakin dan kuputuskan untuk tidak bicara pada Lutfhi meski Anggy melarangku. 
Adzan magrib terdengar dan aku memutuskan untuk salat di asrama karena kepalaku masih sangat sakit akibat mimisan, kuminta Anggy untuk berganti pakaian karena pakaiannya basah karena pelukanku dan akupun diminta oleh Anggy untuk berganti pakaian. Setelah berganti pakaian aku dan Anggy salat bersama di dalam kamar.
Semenjak kejadian itu aku dan Anggy semakin dekat dan hubunganku dan Lutfhi sudah sangat rengga hingga aku dan Lutfhi tidak pernah lagi bicara dalam waktu kurang lebih 4 bulan. Awal aku mulai bicara dengan Lutfhi adala saat aku di pastikan lulus di sekolah SMA ku saat ini. Lutfhi menghubungiku melalui telepon dan mengigatkanku akan cita-cita kami untuk tetap bersekolah pada sekolah SMA yang sama yakni di SMA Malino. Tapi, semua telah terjadi kini aku, Anggy dan Lutfhi semua beda sekolah dan menurut kabar yang aku dengar dari Lutfhi dia dan Anggy sudah putus.Aku merindukan kenangan bersama mereka,bersama dua sahabat terbaik dalam hidupku.
 
CREDIT BY: 
http://blogschoolpedia.blogspot.com/2011/05/cerpen-kurindu-kenangan-itu.html?showComment=1385184770668#c1996398682832091001

About Special A (S.A) Japan Anime

Special A-Class adalah komik yang dikarang oleh Maki Minami. Menceritakan tentang tujuh remaja terpintar di sekolah Akademi Hakusen dimana mereka bertujuh dibedakan dengan para siswa yang lainya yang ada di akademi tersebut dan mereka pun menerima pelajaran yang tidak sama dengan siswa yang lainnya. Dan ketujuh remaja tersebut tergabung dalam satu kelas yang disebut A-Class yang dijadikan idola para siswa di akademi tersebut. Tapi cerita lebih memfokuskan kepada salah satu dari mereka bertujuh yaitu Hikari Hanazono yang selalu berada di peringkat kedua di akademi tersebut setelah Kei Takishima.


Hikari Hanazono bertemu dengan Kei Takishima ketika mereka berumur enam tahun. Ketika itu Kei dan ayahnya yang notebene adalah adik kelas dari ayahnya Hikari berkunjung ke rumah Hikari. Saat itu Hikari menantang Kei yang baru saja tiba di rumahnya dan Kei berhasil mengalahkan Hikari. Hikari tidak bisa menerima kekalahn itu dan sejak itu pula Hikari selalu berusaha untuk mengalahkan Kei namun selalu gagal, sehingga Kei selalu mengejek Hikari dengan kata-kata ”Miss Rank Two” dan itu selalu membuat Hikari marah besar.
Walaupun begitu sebenarnya tanpa disadari oleh Hikari, Kei telah jatuh cinta pada Hikari tapi sayangnya Hikari terlalu polos untuk menyadarinya sehinggga Kei selalu kesal pada Hikari. Anime ini sangat bagus buat kamu yang lagi butuh hiburan karena ceritanya yang tidak membosankan dan lucu. Berhasilkah Hikari mengalahkan Kei dan Apakah mereka akhirnya bisa bersatu??????

Karakter:
1. Hikari Hanazono (Hanazono Hikari)
Hikari adalah merupakan siswa di akademi Hakusen yang selalu menduduki peringkat ke-2 setelah Kei Takishima. Dia energik dan baik hati. Dia adalah anak perempuan seorang tukang kayu. Dia selalu berusaha untuk mengalahkan KEi di bidang apapun di sekolahnya.

2. Kei Takishima (Takishima Kei)
Kei adalah saingan Hikariyang memegang posisi 1 di sekolah. Dia adalah putra dari CEO Takishima Corporation. Kei telah jatuh cinta dengan Hikari sejak mereka masih anak-anak, tetapi Hikari terlalu polos untuk bisa mengerti perasaan itu untuk dia. Dia sangat tabah dan selalu menjaga sikap cool dia, kecuali bila Hikari berada dalam kesulitan.

3. Jun Yamamoto (Yamamoto Jun)
Jun berada di peringkat 3 di sekolah dan merupakan putra seorang produser musik yang berbakat dan vokal. Dia pria yang baik dan memiliki saudara kembar perempuan Megumi. Seperti Megumi, dia sangat menggemari Ryuu dan Jun agak malu bila berurusan dengan perempuan tapi dia memiliki pesona di mata para wanita.

4. Megumi Yamamoto (Yamamoto Megumi)
Megumi memegang posisi ke-4 di sekolah dan saudara kembar dari Jun. Ia dan saudara laki-laki itu sangat dekat dengan Ryuu, yang mereka telah kenal sejak anak-anak mereka. Megumi menolak untuk berbicara, sehingga dia menjaga suaranya untuk tidak bernyanyi dan menulis apa yang dia iangin bicarakan agar semua orang tahu. Ketika dia bernyanyi, suara dia sangat amat kuat sehingga setiap orang akan berakhir sampai ketakutan dan bingung kemudian.

5. Tadashi Karino (Karino Tadashi)
Tadashi peringkat 5 di sekolah dan merupakan anak dari direktur sekolah. Dia senang melakukan perjalanan dan melakukan apa saja ia mau melihat. Dia menikmati makan manis, terutama makanan yang dibuat oleh Akira.

6. Akira Toudou (Todo Akira)
Akira memegang posisi 6 di sekolah dan sangat menggilai Hikari.Dia sangat protective terhadap Hikari. She loves teh sore hari dan sangat menggilai cute girls. Akira ternyata cinta dengan Tadashi. Dia adalah anak dari pemilik dari sebuah perusahaan penerbangan.

7. Ryuu Tsuji (Tsuji Ryu)
Ryuu peringkat 7 di sekolah. Dia adalah putra dari CEO sebuah perusahaan olahraga dan salah satu keluarganya adalah klien dari Yahiro keluarga. He is an animal lover dan sangat baik pada anak-anak. The twins, Megumi dan Jun, yang biasanya dekat dengan dia, karena mereka telah bersama-sama sejak kecil. Sebenarnya dia lebih pintar dari peringkat 7 tetapi karena dia ingin melindungi Jun dan Megumi makanya dia selalu berusaha untuk berada di bawah peringkat mereka agar mereka bertiga bisa selalu bersama di A-Class.

 

full of credit: http://myprincessanime.blogspot.com/2009/02/special-class.html

 

Selasa, 12 November 2013

Sang Surya dan Sang Kegelapan


Part 1.

Aku duduk di atas peneduh yang sangat luas, menurutku. Sang surya mulai merangkak keluar dari tempat persembunyiannya. Aku memang sudah terbiasa dengan penungguanku ini terhadapnya, walau saat sebelum saat hari ini tiba aku melihatnya dengan suasana hati yang tak pernah sekeruh ini. Sedangkan saat ini, Aku benar-benar berusaha untuk tidak lengah dari setiap pergerakannya. Berharap dengan kemunculan sang surya tersebut, dapat menghilangkan semua kegundahan di hatiku yang saat ini bisa dibilang seperti putaran angin yang memporakporandakan semuanya, termasuk semua harapanku. Tak kusangka semua berasal dari kenangan itu. Aku tahu saat itu tatapanku kosong. Seakan-akan aku seperti anak depresi yang terbiasa hanyut dalam ilusi diluar akal pikirannya. Sesaat kemudian aku menyadari aku sudah lama menunggu kemunculan sang surya itu.

Aku kembali mencoba untuk kembali ke tujuan awalku duduk diatas peneduh ini. Bukan hanya peneduh bagiku, tapi keluargaku, tetanggaku, bahkan mungkin seluruh umat manusia di belahan dunia ini mempunyai anggapan yang sama sepertiku tentang peneduh ini. Peneduh dalam sepanjang kehidupan. Saat itu, aku merasakan keganjilan saat aku melihat sang waktu berada tepat pukul 08.00 WIB. Seharusnya, sang surya saat ini berada setinggi satu tombak di ujung dunia sebelah timur. Tapi, kenapa sampai saat ini aku tak kunjung melihatnya juga? tak setitikpun cahayanya yang dapat kulihat. Aku mencoba untuk mendongakkan kepalaku searah dengan arah gerak matahari. Berharap perkiraan sang waktu salah. Sesaat aku menghentikan aktivitas kepalaku yang mencoba mencari kesalahan sang waktu. Aku terdiam. Aku diam bagai patung. Aku merasa, mungkin aku adalah salah satu patung dari banyaknya patung didunia ini yang merasakan ketidakadilan hukum alam hanya karena aku merasa setitik harapanku untuk menghibur hatikupun rapuh seketika. Rapuh yang kurasa mulai merayapi tubuhku, saat kehadirannya didepan mataku.